Hubungan Indonesia- China Memanas, TNI bangun Pangkalan Militer Dan Drone Di Natuna
Menyusul ketegangan Indonesia dengan
China, pemerintah berencana akan membangun pangkalan militer di Natuna. Ketegangan
tersebut terjadi setelah kapal patrolinya China mendekati kapal perang Indonesia
yang sedang menggiring kapal pencuri ikan Han Tan Cou 19038 yang telah mencuri
ikan di perairan Natuna.
(c) |
Panglima TNI Gatot Nurmantyo
memastikan pembangunan pangkalan militer di Natuna akan segera dibangun. Selain
itu, Gatot juga menamahkan bahwa akan ada pembangunan pangkalan militer disejumlah
kepulauan yang berdekatan dengan garis batas Indonesia.
"Pulau-pulau yang menjadi
prioritas adalah Natuna, kemudian Pulau Morotai, Pulau Biak, Pulau
Saumlaki," ungkap panglima TNI di Balai Sudirman.
5 KRI dan 1 pesawat CN yang telah
dikirin TNI akan terus memantau pencurian ikan yang diduga dari China di
peraian tersebut kembali beraksi. Panglima TNI juga memastikan bahwa kapal
perang dan pesawat tersebut terus berpatroli hingga saat ini. “Jadi di
perbatasan ada Guspur laut barat selalu patroli di sana, itu yang sudah ada di
sana, hanya KRI berganti-ganti," kata Gatot.
Selain armada kapal yang ditambah
untuk berpatroli di Natuna, TNI juga berencana membangun pangkalan drone guna
mengantisipasi kapal asing yang memasuki periran Indonesia secara illegal. Pembangunan
tersebut menjadi prioritas "Itu (drone base) rencana secepatnya,
prioritas," tegas Gatot.
Comments
Post a Comment