Menghilangkan Kegalauan Hati
Kendala
dan masalah sering mewarnai sisi mana saja dari kehidupan duniawi, ada beragam
faktor yang membuat masalah dan sering membutakan mata hati. Intuisi untuk
memdapatkan kebahagiaan mata, sehingga kita rela menukarnya dengan kebahagiaan
hati. Kerapkali pandangan adalah awal dari sebuah kejadian, cinta , asmara,
nafsu, hampir semua berawal dari pandangan yang menggiurkan. Besarnya daya
tarik tersebut langsung ditransfer ke organ inti yaitu hati, sehingga merusak
beberapa “software” hati seperti
sabar dan iklas. Memang tidak mudah untuk menjaga kesabaran dan keikhlasan,
namu dua hal ini adalah salah satu kunci utama sebuah kebahagiaan.
Dengan adanya kegundahan hati yang berawal dari problematika kehidupan seperti banyaknya keinginan duniawi membuat hati kehilangan cahayanya, sehingga perlu segera diperbaiki ataupun diterapi. Pada dasarnya tenang atau tidak, baik atau buruk kehidupan manusia ditentukan oleh hati, jika hatinya baik makan akan baik kehidupannya begitu juga sebaliknya, seperti sabda Rasulullah Muhammad SAW
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad
SAW bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا
صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ .
أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah
bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula
seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa
ia adalah hati ” (HR.Bukhari)
Hati
yang baik bisa dirasakan dengan ketaatan kepada ALLAH dengan rasa takut
mengerjakan kesalahan, takut akan azab ALLAH serta patuh dan taat akan perintah
ALLAH. Hati yang baik juga akan merasa gembira, saat melaksanakan perintah dari
sang maha pencipta, dengan tidak mengharapkan apa apa dari pandangan mansia
melainkan mendapat ridha dari ALLAH SWT
Kehidupan
adalah sebuah ujian, ujian yang besar guna memperoleh hasil yang besar pula. Masalah
kehidupan adalah juga merupakan sebuah ujian dan setiap orang pasti pernah
merasakannya. Kebanyakan orang sering beranggapan bahwa ujian adalah sebuah
kondisi dimana kita mengalami kesusahan dan penderitaan. Padahal bukan itu saja,
ujian juga bisa berupa / berbentuk suatu kebahagiaan.
Berada
dalam suatu kondsi susah, baik brupa ekonomi, keluarga, masyarakat atau apa
saja yang membuat hati dan pikiran berantakan merupakan seuatu ujian yang ALLAH
berikan. Hati yang sabar dengan berserah diri kepada ALLAH merupakan kunci
utama dari penyelesaian masalah tersebut. Masalah tidak hanya menimpat suatu
golongan masyarakat, semua golongan ataupun setiap individu memiliki
permasalahn tersendiri. Namun permasalahan tersebut dalam kapasitas dan kadar
yang berbeda beda, tergantung dari kemampuan kita sebagai hamba. Hal tersebut
ALLAH terangkan dalam Al Quran yang artinya
“Allah tidak akan
membebani seorang anak manusia di luar batas kemampuannya.” (Q.S. Al Baqarah: 286)
Denga
adanya janji ALLAH dalam Al Quran tentang batasan kemampuan dari sebuah
masalah, kita bisa bergembira bahwa ALLah memberikan ujian berdasarkan tingkat
kemampuan kita menahan/menjalani ujian tersebut. Dalam kasus ini kesabaran dan
keteguhan hati serta berserah diri kepada ALLAH dalam kondisi sulit begini
adalah salah satu bukti hati yang taat kepada ALLAH dan penuh kesabaran.
Ujian
ALLAH tidak hanya dalam kondisi susah, berada dalam kondisi yang senang dengan
banyak limpahan rahmat dan karunia-Nya juga merupakan sebuah ujian. Kebanyakan dari
kita merasa sangat dekat dan bergantung kepada ALLAH saat dirundung kesusahan,
tapi taukah kita kalau kesenangan juga ujian? Pernahkah kita bersyukur? Dengan rasa
syukur akan nikmat ALLAH juga membuktikan bahwa hati kita masih dalam kondisi
yag baik.
Dengan
menyerahkan diri dan bergantung sepenuhnya kepada ALLAH akan semua urusan dengan cara
bersyukur dan bersabar akan menjadikan hati damai dan tenang, karena kita telah meyakini bahwa ALLAH akan membimbing dan menunjukan jalan yang benar
dalam menempuh kehidupan guna mendapatkan ridha-Nya.
Comments
Post a Comment